Alin, tahukah kamu bahwa aku akan tetap mencintaimu sampai aku pun tak tahu akhirnya. Kamu akan melihatku sebagai lelaki yang sama, selalu memberikan kasih sayang sepenuh hati. Aku tidak pernah tahu seberapa kuat aku mampu bertahan tanpamu. Aku tahu bahwa kamu sedang berada pada keadaan yang kurang baik. Hanya firasatku saja, karena aku selalu mengkhawatirkanmu. Namun Alin, Semesta telah mempertemukan kita. Membuat kita semakin dekat. Menjadikanmu sebagai seseorang yang mengajarkan hal-hal manis sekaligus menyakitkan. Alin, aku sudah memperjuangkanmu dengan segala cara. Membuat diriku menjadi bukan diriku sebenarnya. Melakukan sesuatu yang bahkan tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Namun Alin, mengapa kamu berubah. Mengapa kamu menjadi perempuan yang bimbang. Mengapa kata pergi begitu mudah kamu ucapkan. Mengapa kata pisah seakan sangat mudah kamu berikan. Kini kamu lebih memilih tidak memperdulikanku lagi. Seandainya kamu tahu Alin. Sangat sulit bagiku un...
Bukan tulisan yang serius namun juga bukan tulisan main-main. Hanya tulisan yang tercipta dari waktu lenggang yang menyapa. Tulisan adalah aksara hati yang tidak sempat untuk diungkapan. Berisi pengalaman hidup dan perasaan yang tidak sempat tersampaikan.