Langsung ke konten utama

Postingan

IKHLAS

Membahas luka. Tidak jauh-jauh tentang seseorang. Tentang dia yang pernah datang lalu pergi, tentang dia yang berkhianat namun tetap dimanfaatkan atau mungkin tentang dia yang sampai saat ini masih diharapkan. Pernah merasakan sakit? Rasa sakit yang hanya dia yang mampu menyembuhkan. Sampai-sampai masih belum merelakan, belum ikhlas kehilangan.   Rasa ikhlas masih belum sepenuhnya ada. Masa-masa indah yang pernah ada, sesekali datang tanpa aba. Memberikan tamparan bahwa takdir sudah tidak lagi memihak, bahwa semesta sudah tidak lagi ada untuk kita. Hanya bisa menerima bahwa jatuh cinta berarti siap untuk terluka. Jatuh cinta tidak bisa memaksa dan terluka tidak bisa memilih. Rasa ikhlas itu tidak sepenunya hadir. Butuh proses sampai hati kita benar-benar ikhlas.  Rasa ikhlas akan bertambah besar seiring dengan rentetan-rentetan penyesalan yang terucap. Mengapa dulu dipertemukan jika pada akhirnya dipisahkan. Mengapa dulu saling membahagiakan jika pada akhirnya sa...
Postingan terbaru

MELEPASKAN

Kita, tempatnya lupa. Kita tidak sadar di bumi bukan hanya ada kita seorang. Ada beribu pasang mata yang siap melihat, ada beribu pasang telinga yang siap mendengar. Masih banyak hati yang siap merasakan ketika kita sedang terpuruk. Kita, makhluk paling egois. Kita tidak mau menunjukan sisi terlemah dalam hidup kita. Kita lebih memilih menutupi semua kesedihan yang dirasa hati. Kita tidak mau cerita, lebih tepatnya belum siap cerita. Lebih memilih menanggung beban sendiri. Sebenernya bukan pilihan yang tepat namun juga bukan pilihan yang salah. Sebab jika memang beban yang dirasa sudah cukup berat maka sesekali kita boleh berbagi, jangan dipendam terus. Kita juga harus mengurangi ego kita. Sakit rasanya jika terus dipaksakan.

ABADI

Aksara ini bukan untukmu. Aku tidak sedang mengabadikan dirimu dalam setiap kata yang tertulis. Sebab, kamu sudah abadi dalam ingatan. Tidak hilang dan tetap diam di dalam ingatan-tempat teraman dalam menyimpanmu. Aku menulis untuk mengabadikan diriku sendiri. Agar kelak aku bisa mengingat kembali tentangmu. Saat aku pernah memiliki dah mencintaimu. Aku pernah merasa dirindukan setabah itu. Aku pernah merasa dicintai sedalam itu. Aku pernah dikuatkan ditengah segala kelemahanku. Aku pernah merasa dilengkapi ditengah kekuranganku. Aku pernah merasakan hati yang tulus ada untukku. Aku pernah merasa diyakinkan ditengah keraguanku. Aku pernah memiliki duniaku saat bersamamu. Aku pernah dicintai olehmu Kamu abadi dalam ingatan.

Malam Yang Berbeda

Untuk kata maaf yang belum sempat disampaikan. Untuk selamat tinggal yang belum sempat terucap. Malam ini sedikit berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Malam ini aku sudah bertekad mengubah semuanya. Sudah kuputuskan untuk megikhlaskan segala kehilangan tentang kamu.  Setelah melewati malam-malam dengan kamu sebagai tema sebelum mata terpejam aku sedikit mengubah cara berdialogku dengan-Nya. Doa tentang egoku untuk mendapatkanmu. Mengembalikanmu kedalam pelukku, meluluhkan keras hatimu agar aku bisa memperbaiki semua kesalahanku. Kina dialog ku dengan-Nya tentang kerealaan dan keikhlasan melepasmu. Tuhan aku ikhlas dengan kepergiannya. Biarkan dia berjalan sesuai dengan apa yang ada pasa hatinya. Permintaanku sederhana, tolong jaga dia, lindungi kemana kaki membawanya pergi dan iringi segala langkahnya dengan kebahagiaan. Tuhan, pertemukanlah dia dengan seorang yang lembut hatinya; dewasa dan tenang pikirannya. Pertemukanlah dia dengan seorang yang menjadi rumah ternyaman untuk be...

MAAF.

Selamat pagi. Sampai hari ini kamu berdiri sudah berapa hati yang telah tersakiti Sudah berapa kata maaf yang keluar dari mulut kamu? Apakah mampu mengembalikan hati yang sudah kamu patahkan? Untuk kali ini, dilihat dari sudut manapun tidak ada pembenaran untuk diriku. Aku yang telah menghancurkan hal yang berharga milik orang lain demi sebuah ego. Meletakan orang ditempat ternyaman untuk berpulang, lalu seketika aku hancurkan sampai berpuing-puing. Aku tidak tahu kapan dan mengapa aku bisa berubah menjadi seseorang yang sangat jahat. Maaf, tidak ada hal lain yang mampu menguatkanmu. Aku tahu kata maaf tidak mampu mengembalikan semua. Untuk saat ini, hanya itu yang bisa aku lakukan. Maaf.