Kisah Putih Abu-Abu
Kalian pasti setuju bahwa masa SMA atau yang lebih dikenal masa putih abu-abu adalah masa paling seru, dimana kita memiliki berbagai macam kenangan yang tak terlupakan mulai dari kenangan dimarahin guru karena tidur dikelas atau lupa bawa PR, saat kita duduk bersebelahan dengan orang yang kita suka, atau pura-pura sakit biar bisa tidur di UKS sampe bel istirahat berbunyi.
Gua
yakin semua orang memiliki kenangan seperti itu, begitu juga dengan gua. Mungkin
gua bakal menceritkan kenangan gua saat pertama kali memasuki masa putih
abu-abu sampai gua lulus. Semoga kalian dapat menikmati cerita gua yang mungkin
bakal sedikit membosankan. Oke langsung aja ya……….
MAN 12 Jakarta (Memulai
Kisah Baru)
Putih abu-abu
biasanya identik untuk SMA ataupun SMK, sebenernya masih ada satu lagi yang
masuk kedalam masa Putih Abu-abu yaitu
MA (Madrasah Aliyah) sama seperti SMA dan SMK namun bedanya di MA ini berkedok
agama islam. Dan gua ditakdirkan untuk melewati masa putih abu-abu di sekolah Madrasah
Aliyah Negeri 12 Jakarta.
MAN 12 Jakarta Awal terbentuk sebuah impian |
Sebenernya dulu
gua ga kepikiran untuk sekolah di MAN, yang gua pikirkan cuma SMA dan SMK, intinya
setelah lulus SMP gua kudu sekolah di SMA favorit di daerah gua. Setelah pengumuman
nilai UN SMP keluar dan gua melihat hasil nilai gua, saat itu gua merasa sangat
kecewa, lebih kecewa saat kita menyatakan perasaan kita namun ditolak oleh orang yang kita suka, lebih kecewa
saat kita kehabisan tiket konser band favorit kita, dan mungkin lebih kecewa dari
saat melihat Timnas Indonesai dipermalukan Timnas Malaysia, ya intinya gua sangat
kecewa. Kerena dengai nilai yang seperti itu maka peluang gua masuk SMA favorit
sirna sudah,, ya walupun saat itu nilai gua masih lolos seleksi SMA Negeri di
kota gua.
Dengan segala
pertimbangan dan kejadian mulai dari ayah yang merasa sangat kecewa terhadap hasil yang gua dapat sampai kebingungan mau lanjut sekolah dimana. Dan akhirnya gua masuk MAN 12 Jakarta, karena
saat itu ada tetangga gua ngajak gua untuk ikut seleksi MAN dan akhirnya gua
lolos. Saat pengumuman hasil seleksi, gua diberikan sebuah kekuatan dan
keajaiban oleh Allah SWT, hasil seleksi ternyata gua berada di peringkat 20 dari
1000 peserta. Saat itu gua merasa gak percaya, ya karena kan gua lulusan SMP dan
hanya sedikit tahu tentang pelajaran madrasah. Sebenernya gua udah keterima
juga di SMA N, namun karena letak SMA nya yang jauh dan gua udah janji sama
tetangga gua kalo misalnya dia sama gua lolos maka yang dipilih harus MAN 12 Jakarta.
Dan saat pengumuman ternyata dia juga lolos walaupun peringkatnya masih dibawah
gua (sombong gila…). Mungkin itu memnag rencana dari Allah SWT biar gua semangat
belajar di MAN 12 Jakarta.
Saat itu gua percaya bahwa setiap kejadian yang gua alami, entah pengalaman sedih atau bahagia pasti selalu ada hikmah di baliknya, dan itu memang yang terbaik yang Allah SWT beri buat gua. Mungkin dengan gua diterima belajar di MAN gua bisa lebih tahu tentang ilmu agama, bisa lebih dekat dengan Allah SWT dan bisa lebih dalam mengembangkan diri lagi.
Komentar
Posting Komentar