Langsung ke konten utama

Semua Tentang Kamu #3


Berjuang Mengejar Mimpi

Aku telah memberitahumu tentang semua impianku. Aku ingin menjelajahi alam Indonesia. Aku ingin mendaki gunung sampai menikmati pasir pantai di seluruh Indonesia. Sebelum bertemu denganmu, mimpi-mimpi itu hanya kusimpan sendiri. Memimpikan sendiri dan menikmati mimpi itu sendiri. Sejak bertemu denganmu, aku mulai berani menceritakan mimpi-mimpiku, berbicara lantang didepanmu, merasa sangat yakin dengan mimpiku. Aku pun mulai berpikir, jika mengejar mimpi itu denganmu pasti akan menyenangkan dan lebih berarti. Hatiku memilihmu sebagai seseorang yang kelak akan berdiri disampingku saat satu persatu mimpiku terwujud. Kamu sempat berpikir bahwa kamu takut menemaniku mengejar mimpiku, kamu berpikir kamu tidak cukup pantas mengejar mimpi itu, kamu merasa tidak cukup sempurna untuk menemaniku. Kamu tahu, meski kamu tidak sempurna, aku bersedia membagi kisah denganmu, aku bersedia berjuang bersamamu dan aku bersedia mencintaimu. Aku ingin memulainya denganmu. Mengejar impian-impian bersama. Karena aku paham bahwa aku tidak mampu mengejar itu sendiri dan aku juga merasa tidak cukup sempurna. Denganmu aku merasa yakin, denganmu aku ingin terus berjuang.
               Aku ingin kamu mengerti bahwa kamu sudah menjadi bagianku dan aku sudah menjadi bagian darimu. Kamu telah memutuskan untuk melabuhkan hatimu padaku. Dan aku akan berusah untuk mewujudkan kebahagiaan denganmu. Meskipun aku tahu terlalu banyak kemungkinan-kemungkinan yang akan membuat kita merasa lemah dan takut. Dan kita juga memiliki banyak kepastian yang membuat kita terus berjuang dan tidak akan menyerah.
               Jika kamu takut terjatuh, gemgamlah tanganku. Jika kamu tidak cukup kuat, bersandarlah dibahuku. Aku ingin terus berada disampingmu. Tidak ada yang tertingga tidak ada yang mendahului. Aku tidak menuntutmu untuk sempurna, aku hanya memintamu untuk bersedia. Nanti, bila aku terlalu bersemangat dan membuatmu lelah, berbicaralah padaku. Mari kita berhenti sejenak dan menimati senja di ujung hari sambal mengingat perjuangan kita dari awal. Setelah semua kembali seperti semula, genggam kembali tangaku dan kita akan memperjuangkan mimpi kita kembali.
               Seiring berjalannya waktu, kamu akan menemui sikap dan keegoanku yang mungkin dapat merepotkanmu. Jangan pergi, peluklah aku dan yakinkan aku bahwa kamu adalah perempuan yang dapat menenangkanku. Dan aku akan melakukan hal yang terhadapmu. Jangan menyerah dan lelah mengahadapiku. Tetap bersamaku, meski aku paham banyak hal yang tidak mampu aku lakukan untuk membuatmu bahagia. Tetap bersamaku meski kita rentan terhadap luka. Karena kita bukanlah pasangan yang sempurna. Kita hanya pasangan yang mencoba saling percaya dan menjaga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelarian Paling Romantis

Bulan April tahun 2019, didasari patah hati, aku memutuskan untuk melakukan perjalanan mendaki gunung. Aku berpikir puncak gunung merupakan tempat yang tepat untuk merenung dan melarikan diri. Tanpa ada persiapan mendaki dan pengalaman dialam terbuka apalagi sekelas gunung. Aku nekat untuk pergi mendaki. Benar kata orang-orang bijak “jatuh cinta membuat cara berpikir kita menjadi gila” begitupun akibat dari putus cinta semakin membuat pikiran kita menjadi liar dan tidak terduga. Sekitar pukul empat sore selepas melaksanakan sholat ashar, aku dan teman-teman aku berangkat dari jogja menuju Pegunungan Dieng. Rencananya kami akan mendaki Gunung Prau, selain jalur yang mudah, Gunung Prau juga memiliki pesona yang luar biasa indahnya. Selama didalam perjalanan tidak henti-hentinya aku berdoa, karena aku merasa takut dan was-was terlebih lagi aku belum meminta izin kepada kedua orang tua aku. Dengan menggunakan kendaraan roda dua, kami tiba di post pendakian Gunung Prau pukul delapan...

MELEPASKAN

Kita, tempatnya lupa. Kita tidak sadar di bumi bukan hanya ada kita seorang. Ada beribu pasang mata yang siap melihat, ada beribu pasang telinga yang siap mendengar. Masih banyak hati yang siap merasakan ketika kita sedang terpuruk. Kita, makhluk paling egois. Kita tidak mau menunjukan sisi terlemah dalam hidup kita. Kita lebih memilih menutupi semua kesedihan yang dirasa hati. Kita tidak mau cerita, lebih tepatnya belum siap cerita. Lebih memilih menanggung beban sendiri. Sebenernya bukan pilihan yang tepat namun juga bukan pilihan yang salah. Sebab jika memang beban yang dirasa sudah cukup berat maka sesekali kita boleh berbagi, jangan dipendam terus. Kita juga harus mengurangi ego kita. Sakit rasanya jika terus dipaksakan.

IKHLAS

Membahas luka. Tidak jauh-jauh tentang seseorang. Tentang dia yang pernah datang lalu pergi, tentang dia yang berkhianat namun tetap dimanfaatkan atau mungkin tentang dia yang sampai saat ini masih diharapkan. Pernah merasakan sakit? Rasa sakit yang hanya dia yang mampu menyembuhkan. Sampai-sampai masih belum merelakan, belum ikhlas kehilangan.   Rasa ikhlas masih belum sepenuhnya ada. Masa-masa indah yang pernah ada, sesekali datang tanpa aba. Memberikan tamparan bahwa takdir sudah tidak lagi memihak, bahwa semesta sudah tidak lagi ada untuk kita. Hanya bisa menerima bahwa jatuh cinta berarti siap untuk terluka. Jatuh cinta tidak bisa memaksa dan terluka tidak bisa memilih. Rasa ikhlas itu tidak sepenunya hadir. Butuh proses sampai hati kita benar-benar ikhlas.  Rasa ikhlas akan bertambah besar seiring dengan rentetan-rentetan penyesalan yang terucap. Mengapa dulu dipertemukan jika pada akhirnya dipisahkan. Mengapa dulu saling membahagiakan jika pada akhirnya sa...