Aku akan seperti apa?
Pernahkah kamu merasa bingung
tentang masa depan? Resah dan takut akan masa depan? Atau kamu merasa bingung
tentang apa yang sedang kamu jalani sekarang?
Detik ini aku sedang merasakan
itu semua. Aku bertanya sebenarnya Tuhan sedang merencanakan apa untukku. Takdir
apa yang telah disiapkan Tuhan didepan sana.
Sesekali aku merasa kesal dengan
hidupku yang begini-begini saja. Timbul rasa iri saat melihat orang lain bahagia.
Kesal melihat orang lain sukses dan hidup bahagia. Sedangkan aku masih disini, terjerat
akar-akar yang mengganggu, menyulitkanku melakukan hal yang ini aku lakukan.
Beberapa orang mengatakan aku
adalah orang yang beruntung dengan segala yang telah aku miliki dan capai. Belajar
di tempat terbaik, memiliki otak encer, punya tujuan hidup yang jelas. Jujur,
sebenernya aku adalah orang yang tidak memiliki prinsip. Pikiranku kacau,
hatiku bimbang!
Seperti yang tadi aku bilang,
bahwa aku merasa bersalah, takut, dilemma, bingung menyatu saat ini. Aku tak
pernah tau apa yang menjadi tujuanku. Untuk apa aku melakukan ini itu. Aku selalu
terburu-buru dalam bertindak yang berimbas pada salah mengambil keputusan. Aku hanya
ingin menjadi seseorang yang setidaknya berarti bagi orang lain, dilihat dan diakui
keberadaannya.
Aku selalu merasa bersalah, menjadi
manusia yang tidak pandai bersyukur. Tapi mau bagaimana, aku selalu bersyukur
karena masih memiliki orang-orang terbaik dalam hidupku. Tapi, aku selalu tidak
tahu apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Aku tahu semua itu adalah salah
satu proses pendewasaan. Terkadang saat-saat itu terjadi, aku selalu seperti
menjadi orang lain, bukan diriku sendiri. Tuhan, apa yang sedang Engkau
rencanakan? Aku ingin dirubah seperti apa?
Inginku sederhana. Memberikan yang
terbaik untuk orang-orang yang mengenalku, tapi selalu gagal. Ingin membuat
orang-orang lain bangga, tapi malah membuat kecewa. Bodoh memang, memberi yang
terbaik dan membuat orang-orang didekatku bangga itu adalah keinginan yang
konyol. Karena mengetahui diri sendiri saja masih belum bisa.
Hatiku berteriak, tanda tanya
besar muncul dalam otakku. Aku mau menjadi apa? Aku akan seperti apa? Rencana apa
yang telah Tuhan siapkan? Seakan pikiran, hati dan emosi sedang berperang. Beradu
argument untuk menentukan siapa yang berhak mengatur diriku.
Apa yang salah pada diriku. Hati dan
pikiranku seperti berada di dua kutub yang berbeda. Keinginanku selalu tidak
terwujud. Berhenti di tengah jalan, haruskah mengikuti kata hati atau pikiran.
Tuhan, maafkan aku. Disaat-saat seperti ini aku hanya bisa bertanya padamu
tentang apa yang salah dariku. Kesalahan yang selalu aku lakukan tanpa pernah
aku sadari.
Komentar
Posting Komentar